PT Sinergi Inti Makmur (SIM) Penuhi Undangan Hearing Dengan Komisi II DPRD Kuansing

Dalam pemaparannya disampaikan hasil pengamatan pihak perusahaan bersama pihak DLH tidak ditemukan kolom limbah yang pecah atau bocor. Namun demikian, jika ada hal hal yang luput dari pengamatannya maka dia selaku manager perusahaan membuka ruang masukan untuk perbaikan atau penyempurnaan.
Baca Juga:
Perusahaan kata dia siap menindaklanjuti dengan baik, hasil pengecekan, pengamatan pihak perusahaan bersama dinas DLH yang sudah dituangkan dalam berita acara pemeriksaan.
" Iya, hasil pengamatan kita bersama pihak DLH, tidak menemukan kolom limbah yang pecah, atau bocor seperti yang dituduhkan kepada pihak kami (perusahaan), namun demikian DLH sudah mencatat segala hasil pengamatan di lapangan termasuk mengambil sample air sungai," ujar Toni Wijaya.
Kemudian menurut Toni dalam analisa pihak pabrik kata dia, perilaku kondisi ikan mati ditemukan di aliran sungai lembu dan kebun lado, yang jaraknya cukup jauh dari titik pabrik. sedangkan disungai batang lembu yang berada di hulunya yang lebih dekat ke titik pabrik tidak ditemukan ikan mati. Begitu juga di sungai lantak payo yang berada persis di bawah pabrik tidak jauh dari kolom limbah, juga tidak ditemukan ikan mati.
Penelusuran pihak pabrik sambung Toni, berlanjut ke arah hilir yakni di sungai batang lembu dan pulau kandang dimana kedua alur sungai ini adalah titik temu dua aliran sungai yang berbeda, nah ini yang masih perlu di cermati lebih mendalam, terutama airnya apakah betul mengandung unsur limbah, atau ada unsur lain yang juga berkemungkinan dapat menyebabkan ikan mati.
Selanjutnya Ketua Komisi II DPRD Kuansing Fedrios Gusni yang memimpin rapat dengar pendapat (Hearing) bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta pihak perusahaan juga menyampaikan hasil keterangan dari para datuk - datuk yang dia peroleh pada hari kejadian sabtu (24/5), pihak pabrik PT SIM katanya mengakui dihadapan datuk - datuk beserta camat bahwa kolom limbah saat itu terjadi kebocoran. Nah ini terdapat dua keterangan yang berbeda, antara datuk - datuk dengan pihak pabrik.
" Saya mendapatkan dua keterangan yang berbeda, dari datuk - datuk antau Singingi menyampaikan dugaan pencemaran bersumber dari pabrik PT SiM sesuai hasil temuan dilapangan. Sementara dari keterangan saudara Toni Wijaya Manager PT SIM menyampaikan tidak ditemukan kolom pecah atau limbah bocor.
" Dua pernyataan ini akan kita sikapi selaku komisi II yang membidangi hal ini, saya minta DLH segera melakukan uji lab dan pengumpulan bahan - bahan keterangan," katanya.
Turut hadir dalam Hearing tersebut Hengki Prima Hidayat, wakil ketua komisi II, Dasver librian sekretaris komisi II, Aprison anggota DPRD Kuansing dari partai PAN Aditya Pramana anggota DPRD dari PKB, Syapril,ST anggota DPRD dari PKS. Kadis DLH Deflides Gusni, SP M.Si Kadis Perkebunan Andriyama, S.Hut, Kepala PTSP Jonpite Alsi, S.Sos M.Si Toni Wijaya Manager PT SIM, dan H Himanto Humas PT SIM serta para mahasiswa dan pers.
Ditempat yang sama Camat Singingi Saparman, ST M.Eng menjelaskan pagi Sabtu (24/5) ada laporan dari masyarakat, atas laporan itu dia langsung turun ke daerah dekat PT SIM, di jembatan dibawah aliran sungai lantak payo. Disana kata camat, banyak ikan dengan mudahnya bisa ditangkap, artinya ikan berkemungkinan dalam kondisi lemas, sebelum mati mengapung mengapung.
Arpison anggota DPRD Kuansing, meminta DLH Kuansing untuk segera melakukan uji laboratorium terkait air sungai Singingi tersebut. Kemudian Dasver Librian, mempertanyakan izin pabrik, terutama terkait ijin lingkungan.
" DLH Kuansing segera melakukan uji laboratorium," ucap Arpison.
Kadis DLH Kuansing Deflides Gusni,SP M.Si menyampaikan pada hari Sabtu (24/5) pukul 09.08 wib, dia menerima laporan dari Budi mantan ketua BPD Kebun lado. Bahwa ditemukan ikan menepi dan mati di daerah.
Editor: Sigalingging
Team