Miris!! Honorer dan Perangkat Desa Diduga Ikut Serta Mengantarkan Pasangan Afrizal Sintong-Setiawan Mendaftar ke KPU
Potretnegerinews.com, Rohil/Riau -Meski hadir ribuan pendukung, kader dan simpatisan partai politik tumpah ruah, mengantarkan pasangan calon (paslon) Afrizal Sintong SIP MSi-Setiawan,SH alias Tiek saat mendaftar ke kantor KPU Rohil. Kamis 29 Agustus 2024, Sekira Pukul 14.45 Wib.
Baca Juga:
- Siap Lahir Batin Pada Pilkada Serentak 2024, KPU Riau Ajak Masyarakat Gunakan Hak Pilih
- Berikan Pemahaman Hak dan Kewajiban Pemilih, KPU Riau Adakan Sosialisasi Serentak Kepada Pemilih Pemula di SMA Sederajat se-Provinsi Riau
- Statement Camat Tanah Putih Terkait Pergantian Perangkat Desa Rantau Bais Tidak Berdasar
Namun menelitik untuk diliat dari Video beredar tampak ribuan pendukung Jargon "ASET" dihadiri ribuan tenaga honorer Pemkab Rokan Hilir, aparat desa dan anggota BUMD ikut meramaikan deklarasi di Jantung Kota Bagan Siapiapi, Ibu Kota Rokan Hilir.
Melihat kondisi dan situasi seperti ini langsung dikomentari salah satu pengkritik sang petahana asal Bagansiapiapi-Rokan Hilir Abdul Rab, bahwa apa yang kita lihat dari pendaftaran pasangan calon (paslon) Afrizal Sintong SIP MSi-Setiawan,SH ke KPU Rohil hari ini sudah tidak dapat akal, tenaga honorer Pemkab Rokan Hilir diduga ikut dikerahkan mengantarkan pasangan aset.
Mungkin takut kalah gengsi dari Paslon H.Bistamam-JC yang dihadiri ribuan simpatisan dan pendukung. Makanya terpaksa dugaan kita, sang petahana ini pakai tekanan supaya terlihat ramai dan simpatik.
"Itu simpatisan pakai Baju BM 1 P itu baju dinas/baju kerja Dinas pasar (DLH) Kabupaten Rohil. Kok harus dibawa-bawa tenaga honorer ikut pendaftaran," ucapnya.
Padahal, sudah jelas Honorer dilarang terlibat dalam kegiatan politik praktis kontestasi pemilihan kepala daerah. Seperti memasang spanduk/baliho yang mempromosikan dirinya atau orang lain: menghadiri deklarasi bakal pasangan calon, dengan atau tanpa atribut, mengunggah foto atau menanggapi (like, share, komentar dan sejenisnya) .
Lebih lanjut menurut Abdul Rab ini, patut diwaspadai tenaga honorer dalam kontestasi Pilkada terlibat aktif dan dijadikan sarana mobilisasi politik oleh para calon kepala daerah untuk memenangi Pilkada. Apalagi jika di daerah ada petahana yang maju sebagai calon. sehingga perlu ada pembatasan dan penindakan pelanggaran," sebutnya.
"Jadi, disini kita minta Bawaslu Kabupaten Rokan Hilir Zubaidah SE dan panwascam untuk dapat melakukan pembatasan dan penindakan pelanggaran kedepannya, bukti pendukung awal sudah nyata," tegasnya.
Editor: Sigalingging